Rabu, 30 Mei 2018

Plagiat Dalam Internet

Salsabila Shofa. 16516792. 2PA014


Plagiat atau Plagiarisme internet adalah penciplakan atau penggunaan semula karya yang didapati  melalui laman internet, menjadikan idea orang lain sebagai hak sendiri tanpa sebarang kredit diberikan kepada penulis asal dan karya asal. Kata ‘Plagiat’ itu sendiri berasal daripada perkataan bahasa Inggeris ‘Plagiarism’ yang terhasil daripada perkataan Latin, ‘Plagiarius’, dan perkataan Greek ‘Plagion’. Kata ‘Plagion’ ini membawa maksud menculik atau mencuri sesuatu atau seseorang. Kamus Dewan pula mendefinasikan plagiat sebagai perbuatan meniru, mencontoh karangan (tulisan, hasil kerja orang lain) atau mengutip karangan orang lain (tanpa izin penulis asal). Plagiat juga dianggap sebagai mencedok,yaitu mencedok ciptaan orang lain dan menyiarkannya sebagai ciptaan sendiri. Terlalu banyak aktiviti plagiat yang boleh dilakukan menerusi Internet. Antara aktiviti plagiat ini kebiasaanya melibatkan teks, perisian komputer, animasi – tidak kira dalam bentuk video, audio, grafik dan sebagainya. Terdapat juga aktiviti plagiat di mana teks daripada artikel, buku, blog, wikipedia dan jurnal ditiru. Beribu-ribu hasil carian seperti artikel, data dan gambar boleh didapati dengan hanya menaip kata kunci dan melakukan satu carian yang mudah. Hasil carian diperoleh dalam masa beberapa saat sahaja. Hasil carian kemudiannya boleh di salin tampal (copy-paste), di muat turun ke dalam komputer sendiri malahan ada yang sanggup bertindak lebih jauh lagi – dengan membayar bagi mendapatkan salinan karya tersebut.



Apabila karya saya di plagiat tentu saya akan kecewa, jika orang tersebut tetap berkeinginan untuk memposting tulisan/karya saya, boleh saja asal di cantumkan sumber nya.



Referensi:

Psikoterapi dalam internet serta tujuan dan manfaatnya

Salsabila Shofa. 16516792. 2PA014


Psikoterapi berasal dari 2 kata yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, dan “Therapy” yang artinya penyembuhan. Terapis adalah, adalah orang yang melakukan psikoterapis, dan klien adalah orang yang berkonsultasi tentang masalahnya kepada terapis. Jadi psikoterapi adalah, usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, kejiwaan, mental dan perilaku seorang terapis kepada klien yang bermasalah atau berada dalam situasi kejiwaan yang tidak sama dengan kejiwaan seseorang dalam keadaan normal. Psikoterapi merupakan proses interaksi formal dua pihak antara terapis dengan klien yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan pada satu klien. Terapis membantu klien menimalisir masalahnya dengan memberikan masukan-masuk atau sugesti-sugesti positif pada klien. Pada dasarnya setiap individu memiliki kemungkinan untuk dapat dipengaruhi melalui intervensi psikologi yang direncanakan.
belakangan ini sangat tidak asing lagi melakukan psikoterapi via internet atau via online. Dimana internet menjadi media penghubung terjadinya komunikasi antara si terapis dengan klien. Biasanya orang yang melakukan psikoterapi online ini adalah orang yang cenderung malu untuk menceritakan masalahnya secara langsung kepada orang lain. Lalu, bisakah dunia psikologi memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan internet, membuat mental seseorang lebih sehat tanpa ia harus meninggalkan rumah? Secara umum, penggunaan internet saat ini sudah sangat luas fungsi dan pemakainya, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Data dari World Bank menyebutkan bahwa penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari di negara berkembang terus meningkat setiap tahunnya dari 5,7% di tahun 2004 hingga 26,5% di tahun 2012.

Ada beberapa contoh aplikasi psikoterapi online ini, yaitu :
1. ELIZA, sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph Weizenbaum pada 1960 untuk meniru komunikasi seorang terapis. Ini adalah contoh pertama dari computer dimediasi interaksi menggunakan bentuk yang sangat sederhana dari psikoterapi.
2. E-Terapi, adalah sebuah modalitas psikoterapi baru yang menyediakan akses kepada klien untuk berkonsultasi dengan seorang terapis yang professional dalam kesehatan mental secara online. Terapi ini juga sering dilakukan melaui  komunikasi lewat email dengan terapis, hal ini juga dapat termasuk chat dan konferensi melalui video call, meskipun cara ini kurang sering digunakan.

 Cara seperti ini mempermudah konsultasi. Karena memiliki beberapa keuntungan seperti :

1.Masalah lokasi, misalnya lokasi penyedia layanan kesehatan mental terlalu jauh atau sulit terjangkau. Bisa juga karena klien sering bepergian dan jarang menetap di suatu lokasi, jadi sulit baginya mengunjungi satu lokasi layanan kesehatan mental secara rutin.

2.Klien sulit menyesuaikan waktu dengan jadwal praktek psikolog/ psikiater yang biasanya hanya tersedia pada jam kerja.

3.Biaya konsultasi dengan psikolog/ psikiater yang terbilang mahal untuk klien-klien dengan latar belakang sosial ekonomi tertentu. Hal ini mendorong klien untuk mencari pertolongan lewat jalan lain terlebih dahulu yang lebih ekonomis, salah satunya melalui internet.

4.Klien merasa terdorong dan percaya bahwa dirinya dapat berperan mandiri dalam mengenali dan menghadapi masalah kesehatan mental, dalam hal ini depresi, yang sedang ia hadapi.

5.Klien yang memiliki motivasi tinggi untuk menyelesaikan masalah yang sedang ia hadapi merasa cocok dengan gaya mencari pertolongan via internet karena ia akan banyak mengandalkan dirinya sendiri selama proses konsultasi atau terapi psikologis.

6.Banyak sekali klien yang sudah cakap dengan penggunaan internet dan gadget, sehingga mudah bagi mereka untuk mencari informasi terkait masalah psikologis yang mereka alami melalui internet. Sekalipun klien memiliki kesulitan, ia dapat dibantu oleh orang terdekat di rumah untuk menggunakan internet.

7.Banyak pengidap gangguan psikologis, termasuk pengidap depresi, menyatakan bahwa mencari pertolongan di internet secara umum dapat lebih membebaskan mereka dari stigma bahwa mereka memiliki gangguan jiwa daripada jika mereka pergi menemui psikolog atau pergi ke rumah sakit jiwa



Referensi :

Cyber cheating, Cyber flirting

Salsabila Shofa. 16516792. 2PA014


Cyber ​​Cheating adalah sebuah akifitas dimana Anda ikut serta dalam aktivitas online yang melibatkan melihat materi seksual secara eksplisit, berpartisipasi dalam diskusi tentang ide atau fantasi seksual, dan interaksi online dengan setidaknya satu orang dengan hasil bahwa Anda terangsang secara seksual. Cyber ​​Cheating adalah ketika pasangan Anda, atau diri Anda sendiri, mengambil bagian dalam kegiatan yang menghasilkan hubungan emosional atau seksual dengan seseorang di luar hubungan monogami Anda.

Cyberspace dikaitkan dengan flirting tidak hanya dalam arti bahwa banyak urusan online mirip dengan menggoda, tetapi juga dalam arti bahwa internet sangat memfasilitasi proses flirting, khususnya di ruang obrolan. Orang-orang menarik ketika mereka santai, merasa baik, dan menikmati diri mereka sendiri.

Pemalsuan identitas merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk cybercheating dan cyberflirting. kebanyakan orang yang melakukan dua hal tersebut merasa aman dan nyaman apabila identitas asli mereka tidak terlihat dan tidak diketahui oleh lawan pasangan mereka. Pemalsuan identitas juga dapat membuat orang yang melakukannya merasa percaya diri dengan memilih identitas mereka sebagus mungkin agar lawan pasangan dapat lebih tertarik.

Interaksi interpersonal (Menemukan pasangan melalui dunia maya )

Salsabila Shofa. 16516792. 2PA014


Menemukan pasangan dari dunia maya

Seorang wanita hampir saja dibunuh gara-gara fotonya diambil oleh seseorang tidak bertanggung jawab dan diunggah di akun palsu.
Adalah Brian Curtis Hile yang merasa tertipu dan tidak tahu bahwa selama ini dia jatuh cinta dengan sebuah akun palsu yang dibuat oleh oknum di Afrika Selatan. Tapi karena balas dendam ke Afrika Selatan terlalu sulit dilakukan, ia memilih untuk mencari tahu siapa pemilik wajah yang sudah membuatnya jatuh cinta itu. Ia kemudian menemukan alamat dan berencana untuk menculik bahkan membunuhnya. Beruntung orang tua Brian sudah curiga dengan gelagat anaknya dan mengirim polisi. Brian ditemukan di dekat rumah wanita itu dengan lakban, tali dan catatan pembelian pisau.

Pendapat:

Bertemu lewat media social adalah hal yang sah sah saja, tetapi kita harus bisa lebih selektif lagi dalam memilih pasangan, bukan hanya lewat media social saja melainkan bertemu pasangan secara langsung juga harus hati-hati, kita harus mencari tau asal usul keluarga nya seperti apa, karena di dunia ini tidak bisa ada yang menjamin seseorang yang baru kita kenal itu baik atau tidak sebelum kita benar2 mencari tahu siapa dia dan bagaimana asal usul keluarga nya.
Cinta di dunia maya memang nggak selalu bisa berakhir indah seperti di film-film. Kalau bertemu dengan orang yang salah, malah petaka yang datang.
Ini jadi mengingatkan kita semua untuk selalu bijak bermedia sosial. Karena tidak hanya cinta yang bisa tumbuh di mana-mana, tapi kejahatan juga.

Prososial Dalam Internet

Salsabila Shofa. 16516792. 2PA014


Definisi perilaku prososial

Perilaku prososial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain (Kassin, Fein & Markus, 2011). Lebih lanjut, perilaku prososial merupakan semua jenis tindakan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain selain diri sendiri, seperti bekerja sama, berbagi, dan menghibur (Batson, dalam Sanderson, 2011). Prososial diartikan sebagai sosial positif, sehingga perilaku prososial merupakan perilaku yang mempunyai akibat atau konsekuensi yang positif bagi orang lain, sehingga ketika seseorang melakukan bantuan terhadap orang lain, prososial memiliki arti sebagai sosial positif atau mempunyai konsekuensi positif (Fetchenhauer, dkk, 2006). Sosial positif ini didasarkan atas nilai-nilai positif yang ada di masyarakat dan biasanya di tuntut untuk dilakukan (Staub, dalam Ma, Li, & Pow, 2011).

Dampak positif perilaku sosial meliputi :

1.  Mudahnya pengaksesan dalam mendapatkan informasi.
2.  Terjalinnya suatu hubungan sosial yang terjadi melalui internet, seperti pertemanan dan lain-lain.
3.  Sifatnya bisa ekonomis dan saling menguntungkan. Hal ini dikhususkan bagi jual beli daring konsumen dan produsen yang saling membantu dalam pemenuhan kebutuhan.
4.  Meningkatkan rasa empati seseorang dari internet ke dunia nyata. Dapatnya seseorang memberikan saran secara daring ke orang lain akan menumbuhkan rasa empati. Hal ini juga menguntungkan orang lain tersebut untuk memperbaiki diri.
5.  Orang yang membagi informasi berupa artikel atau video bisa menerima bayaran secara legal.

Perilaku prososial juga memiliki dampak negatif, seperti :

1.  Menumbuhkan sifat malas mencari informasi dari luar internet, karena adanya pemberian informasi secara instan tanpa membuang waktu dan tenaga. Ini biasanya dirasakan oleh siswa maupun mahasiswa.
2.  Lebih nyamannya seseorang dalam dunia internet daripada di dunia nyata. Hal ini dikarenakan perhatian dari orang lain akan masalahnya lebih vokal dibandingkan lingkungan sekitar individu tersebut.